Dengan perkembangan industri permesinan, produksi semakin bergantung pada pembuatan cetakan kerja dingin untuk lebih banyak dan lebih banyak jenis bagian, menggunakan lebih banyak jenis cetakan deformasi dingin. Pengecoran mati dingin (penyusutan dingin, ekstrusi dingin, embossing, dll); pengecoran plat (seperti peregangan, penurunan, pemotongan tepi, penembakan, dll); rolling material (rolling dingin, pembentukan roda rolling, dll). Meskipun deformasi dingin dari berbagai jenis cetakan, kondisi kerja, persyaratan kinerja berbeda, namun situasi kerja dasarnya serupa: yaitu, dalam keadaan dingin logam deformasi, kerja gaya geser yang lebih besar, tekanan, gaya lentur, dampak dan gesekan. Oleh karena itu, baja cetakan seperti itu harus memiliki sifat-sifat dasar berikut:

Kekerasan tinggi dan kekuatan tinggi, untuk memastikan bahwa ketika terkena tekanan tinggi tidak mudah menghasilkan deformasi plastik atau kerusakan.

2) ketahanan aus tinggi, dalam kondisi aus tinggi dapat menjamin akurasi dimensi cetakan, hal ini lebih penting untuk mati tegangan dan mati pencetakan dingin.

Kekuatan yang cukup, sehingga dalam beban dampak dan beban dinamis, tidak mudah terjadi keretakan atau runtuh.

Perlakuan panas deformasi harus kecil, karena sebagian besar cetakan memiliki rongga yang kompleks dan presisi, deformasi perlakuan panas sulit dihilangkan oleh proses penggilingan, selain itu beberapa cetakan deformasi dingin juga harus memiliki ketahanan panas yang cukup.

Bagaimana memilih secara wajar deformasi dingin dari bahan cetakan dan cara perlakuan panas yang sesuai untuk meningkatkan umur pakai cetakan adalah masalah produksi yang paling dikhawatirkan, karena kegagalan deformasi dingin dari cetakan biasanya adalah keausan, sedikit deformasi plastik, dan kegagalan kelelahan. Namun, dalam produksi sebenarnya, selain kegagalan keausan, terjadi juga kegagalan patah yang keras, retak, dan kegagalan awal lainnya, yang tidak jarang terjadi. Seperti yang kita semua ketahui, dampak umur pakai cetakan deformasi dingin adalah kombinasi dari faktor-faktor; pemilihan bahan baku yang rasional, kualitas metalurgi internal bahan baku, keberhasilan desain dan proses manufaktur, kondisi penggunaan, dan tingkat teknis pekerja operasional.

Diterjemahkan dengan DeepL.com (versi gratis)